Halo! Selamat datang di eopds.ca, tempatnya berbagi informasi penting dan terpercaya seputar tumbuh kembang si kecil. Kali ini, kita akan membahas topik yang sangat penting bagi para ibu yang sedang memasuki masa MPASI (Makanan Pendamping ASI): Tekstur MPASI Menurut WHO. Pemberian MPASI yang tepat, termasuk teksturnya, sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta melatih kemampuan oromotornya.
Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai membutuhkan nutrisi tambahan selain ASI. Memberikan MPASI bukan hanya sekadar memberi makan, tapi juga tentang memberikan pengalaman sensorik dan melatih bayi untuk menerima berbagai rasa dan tekstur. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai tekstur MPASI yang sesuai dengan usia bayi menjadi sangat penting.
Artikel ini akan mengupas tuntas panduan Tekstur MPASI Menurut WHO, mulai dari usia yang tepat memperkenalkan MPASI, tahapan tekstur yang dianjurkan, hingga tips dan trik mengatasi masalah saat memberikan MPASI. Yuk, simak selengkapnya!
Kapan Waktu yang Tepat Memulai MPASI?
WHO (World Health Organization) merekomendasikan pemberian MPASI dimulai saat bayi berusia 6 bulan. Sebelum usia ini, ASI eksklusif sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Setelah 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi semakin meningkat dan ASI saja tidak lagi mencukupi, sehingga diperlukan makanan pendamping.
Namun, usia bukanlah satu-satunya patokan. Perhatikan juga tanda-tanda kesiapan makan pada bayi. Beberapa tanda yang menunjukkan bayi siap menerima MPASI antara lain:
- Mampu duduk tegak dengan bantuan
- Memiliki kontrol kepala yang baik
- Menunjukkan ketertarikan pada makanan (misalnya, menatap makanan yang kita makan)
- Membuka mulut saat disodori sendok
- Kehilangan refleks menjulurkan lidah (tongue thrust reflex)
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda ini, konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan kesiapannya menerima MPASI.
Tahapan Tekstur MPASI Menurut WHO
Tekstur MPASI Menurut WHO berkembang seiring bertambahnya usia dan kemampuan bayi. Penting untuk mengikuti tahapan ini agar bayi dapat belajar mengunyah dan menelan dengan aman dan efektif. Berikut adalah tahapan tekstur MPASI yang direkomendasikan:
6-8 Bulan: Puree atau Makanan Lumat
Pada usia ini, bayi baru belajar mengenal makanan padat. Tekstur MPASI Menurut WHO untuk usia 6-8 bulan adalah puree atau makanan yang dilumatkan hingga halus. Tekstur ini memudahkan bayi untuk menelan dan mencerna makanan.
Makanan dapat dilumatkan menggunakan blender, saringan, atau garpu. Pastikan tidak ada gumpalan yang dapat membuat bayi tersedak. Contoh makanan yang cocok untuk usia ini adalah bubur saring, buah-buahan yang dihaluskan (seperti alpukat, pisang, atau apel), dan sayuran yang direbus dan dihaluskan (seperti labu siam, wortel, atau brokoli).
Mulailah dengan satu jenis makanan baru setiap kali untuk mengidentifikasi potensi alergi. Berikan makanan dalam jumlah kecil (sekitar 1-2 sendok makan) dan tingkatkan secara bertahap sesuai dengan selera makan bayi.
9-11 Bulan: Makanan Lembek atau Cincang Halus
Memasuki usia 9-11 bulan, bayi sudah mulai mengembangkan kemampuan mengunyah. Tekstur MPASI Menurut WHO untuk usia ini adalah makanan lembek atau cincang halus. Tekstur ini melatih bayi untuk mengunyah makanan dengan benar.
Makanan dapat dicincang halus menggunakan pisau atau food processor. Hindari memberikan makanan yang terlalu keras atau berukuran besar yang dapat membuat bayi tersedak. Contoh makanan yang cocok untuk usia ini adalah nasi tim saring, sayuran yang dicincang halus (seperti wortel, buncis, atau bayam), dan daging atau ikan yang dicincang halus.
Berikan variasi makanan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Perkenalkan rasa dan aroma yang berbeda untuk melatih indera perasa bayi.
12 Bulan ke Atas: Makanan Keluarga (Modifikasi)
Pada usia 12 bulan ke atas, bayi sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga dengan sedikit modifikasi. Tekstur MPASI Menurut WHO untuk usia ini adalah makanan yang dipotong kecil-kecil atau dilumatkan sedikit. Tujuannya adalah agar bayi terbiasa dengan makanan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga lainnya.
Hindari memberikan makanan yang terlalu pedas, asin, atau manis. Batasi juga konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji. Pastikan makanan yang diberikan mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang.
Berikan kesempatan kepada bayi untuk makan sendiri ( baby-led weaning ) jika ia menunjukkan minat. Hal ini dapat membantu bayi mengembangkan kemampuan motoriknya dan meningkatkan kemandiriannya dalam makan.
Tabel Panduan Tekstur MPASI Berdasarkan Usia
Berikut adalah tabel ringkasan panduan tekstur MPASI berdasarkan usia sesuai rekomendasi WHO:
Usia (Bulan) | Tekstur MPASI | Contoh Makanan |
---|---|---|
6-8 | Puree / Makanan Lumat | Bubur saring, buah-buahan yang dihaluskan, sayuran yang direbus dan dihaluskan |
9-11 | Makanan Lembek / Cincang Halus | Nasi tim saring, sayuran yang dicincang halus, daging atau ikan yang dicincang halus |
12+ | Makanan Keluarga (Modifikasi) | Makanan yang dipotong kecil-kecil atau dilumatkan sedikit |
Tips Mengatasi Masalah Saat Memberikan MPASI
Memberikan MPASI terkadang tidak selalu berjalan lancar. Ada beberapa masalah yang mungkin dihadapi, seperti bayi menolak makan, susah menelan, atau sembelit. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi masalah-masalah tersebut:
- Bayi menolak makan: Coba tawarkan makanan yang berbeda, suasana makan yang menyenangkan, atau makan bersama bayi agar mencontohkan cara makan.
- Susah menelan: Pastikan tekstur makanan sesuai dengan usia bayi. Berikan makanan dalam porsi kecil dan perlahan.
- Sembelit: Berikan makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Pastikan bayi cukup minum air.
- Alergi makanan: Hentikan pemberian makanan yang diduga menyebabkan alergi dan konsultasikan dengan dokter anak.
Ingatlah bahwa setiap bayi unik. Bersabarlah dan terus mencoba berbagai cara untuk menemukan apa yang paling cocok untuk si kecil.
FAQ Seputar Tekstur MPASI Menurut WHO
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar Tekstur MPASI Menurut WHO:
- Apa itu MPASI? Makanan Pendamping ASI, diberikan setelah bayi berusia 6 bulan.
- Kapan sebaiknya memulai MPASI? Saat bayi berusia 6 bulan.
- Apa saja tanda-tanda bayi siap MPASI? Mampu duduk tegak, kontrol kepala baik, tertarik pada makanan.
- Tekstur MPASI seperti apa yang dianjurkan untuk bayi 6 bulan? Puree atau makanan lumat.
- Mengapa tekstur MPASI harus disesuaikan dengan usia bayi? Agar bayi bisa belajar mengunyah dan menelan dengan aman.
- Makanan apa saja yang cocok untuk bayi 6 bulan? Bubur saring, buah-buahan yang dihaluskan, sayuran yang direbus dan dihaluskan.
- Bagaimana cara membuat puree makanan? Menggunakan blender, saringan, atau garpu.
- Apa yang harus dilakukan jika bayi menolak makan? Coba tawarkan makanan lain atau suasana makan yang menyenangkan.
- Bagaimana cara mengatasi sembelit pada bayi? Berikan makanan kaya serat dan pastikan bayi cukup minum air.
- Kapan bayi bisa makan makanan keluarga? Setelah usia 12 bulan dengan sedikit modifikasi.
- Apa itu baby-led weaning? Memberikan kesempatan bayi makan sendiri dengan makanan yang dipotong kecil-kecil.
- Apa yang harus dilakukan jika bayi alergi makanan? Hentikan pemberian makanan dan konsultasikan dengan dokter.
- Apakah penting untuk memberikan variasi makanan pada bayi? Ya, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan melatih indera perasa bayi.
Kesimpulan
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Tekstur MPASI Menurut WHO. Ingatlah bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih personal sesuai dengan kebutuhan si kecil.
Terima kasih sudah berkunjung ke eopds.ca! Jangan lupa untuk mengunjungi blog kami lagi untuk mendapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya seputar tumbuh kembang anak. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!